Saluran respirasi
bagian bawah dalam keadaan normal adalah steril. Terdapat beberapa mekanisme
pertahanan yang mempertahankan sterilitas ini antara lain refleks menelan dan
refleks muntah yang mencegah masuknya makanan atau cairan ke dalam trakea, juga
kerja “ekskalator mukosiliaris” yang menjabak debu dan bakteri kemudian
memindahkannya ke kerongkongan. Selain itu, lapisan mukus mengandung
faktor-faktor yang mungkin efektif sebagai pertahanan, yaitu imunoglobin (Ig)
(terutama IgA), PMN (Polimormonuklear) dan interferon.
Refleks batuk merupakan mekanisme lain yang lebih kuat
untuk mendorong sekresi ke atas sehingga dapat ditelan atau dikeluarkan.
Mekanisme alveolar merupakan pertahanan terakhir dan terpenting untuk melawan invasi bakteri
ke dalam paru. Makrofag alveolar merupakan sel fagositik dengan sifat dapat
bermigrasi dan aktivitas enzimatik yang unik. Sel ini bergerak bebas pada
permukaan alveolus dan meliputi serta menelan benda atau bakteri. Sesudah partikel
mikroba tertelan, metabolit-metabolit O2 akan aktif kembali, seperti
hidrogen peroksida di dalam makrofag tersebut tanpa menyebabkan peradangan yang
jelas. Partikel debu atau mikroorgaisme ini diangkut oleh makrofag ke pembuluh
limfe atau bronkiolus, tempat mereka akan dibuang oleh ekskalator mukosiliaris.
Makrofag alveolar dapat membersihkan paru dari bakteri yang masuk sewaktu
inspirasi dengan kecepatan menakjubkan. Menelan etil alkohol, merokok dan
pemakaian obat-obat kortikosteroid akan mengganggu mekanisme pertahanan ini.
Sumber :
bagus...
ReplyDeletemakasih ya...
Deletemakasih atas kunjungannya...
cieeee, bang jefff.. makasi ye, bermanfaat buat modul espi nih :p
ReplyDeletehehe, makasih dek udah ngunjunngin blog abang, moga bermanfaat ilmunya...
Delete