Pemeriksaan penunjang khusus yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut :
- Pemeriksaan darah-untuk kelainan sistemik yang melatarbelakanginya dan dikembangkan untuk analisis genetik
- Swab dan sampel-sampel yang lain-untuk infeksi
- Lampu wood (wood’s light)- beberapa kelainan menjadi lebih mudah untuk dilihat
- Kerokan kulit atau guntingan kuku- mikroskopi dan kultur mikologis
- Biopsi kulit- histopatologi, mikroskopi elektron, imunopatologi, sidik DNA
- Tes tempel (patch tes)-untuk membuktikan alergi akibat kontak dengan alergen
1. Lampu
wood
Merupakan sumber sinar
ultraviolet yang difilter dengan nikel oksida, digunakan untuk memperjelas 3
gambaran penyakit kulit :
1. Organisme
tertentu penyebab bercak-bercak jamur (ringworm), pada kulit kepala memeberikan
fluoresensi hijau (berguna untuk menentukan diagnosis awal dan membantu dalam
memantau terapi
2. Organisme
yang berperan dalam terjadinya eritrasma memberikan fluoresensi merah terang
3. Beberapa
kelainan pigmen lebih jelas terlihat-terutama bercak-bercak pucat pada sklerosis
tuberosa dan tanda cafẽ-au-lait pada neurofibromatosa
2. Kerokan/guntingan
Hal
ini bermanfaat khususnya bila dicurigai adanaya infeksi jamur, atau mencari
tungau skabies.
Sedikit kerokan dari permukaan kulit akan mengangkat
skuama. Skuama ini ditempatkan di kaca mikroskop, ditetesi dengan kalium
hidroksida (KOH) 10% dan ditutup dengan kaca penutup. Didiamkan beberapa menit
untuk melarutkan membran sel epidermis, sediaan siap diperiksa. Pemeriksaan
juga dapat dibantu dengan menambahkan tinta Parker Quink. Terhadap guntingan
kuku bisa juga dilakukan hal yang sama, tetapi diperlakukan larutan KOH yang
lebih pekat dan waktu yang lebih lama.
3. Biopsi
kulit
Teknik
pemeriksaan yang sangat penting untuk menentukan diagnosis pada banyak kelainan
kulit. Contohnya kanker, kelainan bulosa dan infeksi-infeksi seperti TBC dan
Lepra.
Ada
2 cara untuk memperoleh sampel kulit sebagai pemeriksaan lab :
1. Biopsi
insisi/eksisi
2. Punch
biopsy
1. Biopsi
insisi/eksisi
Tindakan ini
membutuhkan sampel pemeriksaan yang cukup besar ukurannya dan dapat juga
dipakai untuk mengangkat lesi yang sangat besar.
a. Pemberian
anastesi lokal
Biasanya lidokain
(lignokain) 1-2%, penambahan adrenalin (epinefrin) 1:10.000 membantu mengurangi
perdarahan
b. Untuk
biopsi insisi (diagnostik). Buat 2 sayatan yang berbentuk elips. Pastikan bahwa
sediaan tadi diambil melewati tepi lesi, beserta tepi dari kulit yang normal
sekitar lesi. Untuk eksisi yang menyeluruh. Perluas elips yang mengelilingi
keseluruhan lesi ;pastikan tepi eksisi memotong vertikal dan tidak miring ke
arah tumornya
c. Perbaiki
kerusakan yang ditimbulkan
Kedua tepi, baik karena
biopsi insisi maupun eksisi, dirapatkan satu sama lain dengan jahitan. Untuk
memberikan hasil kosmetik yang terbaik pakailah benang yang sehalus mungkin contoh
benang mono filamen sintesis yaitu prolen.
Catatan : bila
diperkirakan terdapat tegangan yang kuat pada garis jahitan pertimbangkan utnuk
meminta saran ahli bedah plastik/ bedah kulit
2. Punch
biopsy
Jauh lebih cepat, namun
hanya memperoleh sampel yang kecil dan hanya cocok untuk biopsi diagnostik atau
mengangkat lesi yang kecil
a. Lakukan
anastesi lokal
b. Tusukkan
pisau biopsi ke dalam lesi dan lakukan gerakkan melingkar
c. Tarik
ke atas jaringan di tengah irisan tadi dan pisahkan dengan menggunakan gunting
atau skalpel
d. Atasi
perdarahan dengan perak nitrat atau dengan jahitan kecil
4.
Tes tempel
Bila
dicurigai terjadi dermatitis kontak alergi, lakukan tes tempel.
Pada pemeriksaan ini
alergen yang kemungkinan menjadi penyebab dilarutkan dalam media yang sesuai.
Bahan-bahan tes ditempatkan pada lempengan-lempengan tipis yang ditempelkan
pada kulit (biasanya di daerah punggung) selama 48 jam. Reaksi positif (sesudah
48 jam atau kadang-kadang lebih lambat) memastikan adanya reaksi
hipersensitivitas tipe lambat (tipe IV) terhadap bahan penyebab alergi tadi.
Teknik pemeriksaan ini
dapat diperluas, antara lain pemeriksaan foto alergi.
Sumber
:
Brown, RG dan Tony Burns. 2005. Dermatologi ed 8. Jakarta : EMS
Brown, RG dan Tony Burns. 2005. Dermatologi ed 8. Jakarta : EMS
waa,, abang punya blog,,
ReplyDeletesering-sering jag bang masukin laporan kesini biar bisa saya lihat,, ^^
makasih udah ngunjungin blog abang...
ReplyDeleteinsyaallah...
Terima kasih informasinya sangat bermanfaat sekali , oya untuk referensi yang lain mungkin bisa juga baca2 artkel di halaman situs http://www.tanyadok.com/tekno/memastikan-kanker-dengan-biopsi-jaringan
ReplyDeleteiya sama sama, terima kasih telah berkunjung di blog saya
ReplyDelete