PEMBANGUNAN
KESEHATAN DAERAH
·
Visi
Visi merupakan
cara pandang jauh kedepan tentang kemana Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Barat akan diarahkan dan apa yang akan dicapai. Dalam mengantisipasi tantangan
kedepan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Barat secara terus menerus mengembangkan peluang dan inovasi agar tetap eksis
dan unggul dengan senantiasa mengupayakan perubahan ke arah perbaikan.
Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten dan
berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang
berorientasi pada pencapaian hasil (outcomes). Untuk memenuhi harapan
diatas, maka Visi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat adalah :
Mewujudkan
Kemandirian Masyarakat Kalimantan Barat Sehat 2013
Penjelasan
Makna
Didalam
pernyataan Visi tersebut, terdapat kata–kata kunci sebagai berikut : Masyarakat
Kalimantan Barat Sehat 2013 yang diharapkan adalah masyarakat yang proaktif
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mecegah risiko penyakit,
melindungi diri dari ancaman penyakit, berpartisipasi aktif dalam gerakan
kesehatan masyarakat, serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu.
Sehat dalam hal ini mengandung arti dalam perspektif luas, tidak sebatas pada
kondisi fisikal yang prima, melainkan juga sehat rohani, mental, intelektual
dan sosial. Mewujudkan Kemandirian Masyarakat Kalbar mengandung makna bahwa
masyarakat Kalbar mempunyai kemampuan untuk mewujudkan kesehatannya dimana
setiap penduduknya mampu memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya dengan
pembiayaan secara mandiri.
Kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat juga tidak terlepas dengan keluarga, yang
merupakan unit terkecil dari masyarakat. Di dalam sistem pelayanan kesehatan
masyarakat, keluarga merupakan sumber informasi dalam perawatan di rumah dan
pengobatan sendiri. Diharapkan dalam keluarga menunjukkan kemandiriannya dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada anggota keluarganya dan mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu. Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari
setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan
oleh pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri
menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang dapat dicapai. Perilaku yang sehat
dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu,
salah satu upaya kesehatan pokok adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat.
·
Misi
Pernyataan
Misi mengandung pernyataan yang mencerminkan pandangan organisasi tentang
kemampuan dirinya. Pernyataan misi merupakan hal yang sangat penting untuk
mengarahkan kegiatan Dinas Kesehatan untuk lebih eksis dan dapat mengikuti efek
global otonomi daerah. Misi ditetapkan untuk mengarahkan operasionalisasi Dinas
Kesehatan sehingga terus eksis dan mengikuti perubahan-perubahan lingkungan
yang terjadi, yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Misi yang ditetapkan diharapkan
seluruh pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dan pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders) mengetahui peran dan program-program serta
hasil yang akan diperoleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dimasa
mendatang. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dalam penetapan misinya,
telah mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi, keinginan dan harapan pelanggan
dan stakeholders, serta permasalahan yang akan dihadapi/ditangani
sehubungan dengan perubahan lingkungan, baik lingkungan internal maupun
eksternal. Karena itu, misi yang telah ditetapkan memungkinkan untuk dilakukan
perubahan dan penyesuaian sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan yang
signifikan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka Dinas Kesehatan dengan
memperhatikan tugas pokok dan fungsi, menetapkan Misi sebagai berikut :
1.
Mewujudkan
Aparatur Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat yang professional.
2.
Membuat
Masyarakat Kalimantan Barat Yang Sehat dan Mandiri di Bidang Kesehatan serta
Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
3.
Meningkatkan
Upaya Pelayanan Kesehatan, Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Yang
Optimal, Bermutu dan Terjangkau Serta Meningkatnya Upaya Penanggulangan Bencana
Bidang Kesehatan
4.
Terbinanya
Keluarga Sehat, Mandiri dan Sadar Gizi Yang Ditunjang Oleh Perilaku Hidup
Bersih Sehat
5.
Memantapkan
Sumber Daya dan Informasi Kesehatan
·
Tujuan
dan Sasaran
Tujuan
Tujuan
merupakan target kualitatif organisasi, sehingga pencapaian target ini dapat
merupakan ukuran kinerja faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi. Tujuan
sifatnya lebih konkrit daripada misi dan mengarah pada suatu titik terang
pencapaian hasil. Dengan adanya pernyataan tujuan, maka akan jelas bagi
organisasi mengenai arah yang akan dituju dalam rangka mempertahankan
eksistensi dimasa datang. Untuk menetapkan tujuan, diperlukan suatu alat bantu
berupa metode atau analisis yang dapat memberikan suatu rujukan teoritis dalam
menggambarkan situasi dan kondisi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat.
Dari pencermatan lingkungan intern dan ekstern ini akan diperoleh strategi yang
akan menentukan faktor-faktor kunci keberhasilan guna memberikan rambu-rambu
dalam menetapkan tujuan. Agar dapat mengukur pencapaian tujuan pada suatu
periode tertentu diperlukan adanya indikator kinerja tujuan, yang pada
hakekatnya merupakan benefit atau impacts dari suatu kegiatan.
Untuk keperluan ini dibutuhkan adanya Sistem Pengukuran Kinerja yang berlaku di
lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat. Suatu instansi pemerintah
dalam menetapkan tujuan harus memperhatikan kriteria:
1) Cukup jelas
2) Diselaraskan dengan Visi dan
Misi
3) Mempertimbangkan kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman instansi
4) Menggambarkan hasil yang ingin
dicapai
5) Mengakomodasi issue strategis
yang dihadapi
6)
Mencerminkan “Core Area” dimana organisasi berperan.
Dengan demikian, tujuan merupakan
penjabaran secara lebih nyata dari perumusan visi dan misi yang unik dan
idealistik. Adapun tujuan strategis tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Tujuan
Strategis untuk mencapai misi: “Mewujudkan aparatur Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Barat yang profesional” adalah Terciptanya pegawai yang profesional
guna memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
2.
Tujuan
strategis untuk mencapai misi: “Membuat masyarakat Kalimantan Barat yang sehat
dan mandiri di bidang kesehatan serta Meningkatkan pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan” adalah Tercapainya pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan yang sehat dan bermutu.
3.
Tujuan
Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan upaya Pelayanan Kesehatan,
Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan yang Optimal, Bermutu dan Terjangkau
serta Meningkatnya upaya Penanggulangan bencana bidang Kesehatan“ adalah
sebagai berikut:
a.
Meningkatnya
pelayanan kesehatan khusus yang bermutu.
b.
Meningkatnya
penanggulangan bencana bidang kesehatan.
c.
Meningkatnya
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang bermutu.
d.
Meningkatnya
penanganan obat & perbekalan kesehatan yang optimal.
4.
Tujuan
strategis untuk mencapai misi: “Terbinanya Keluarga sehat, mandiri dan sadar
gizi yang ditunjang oleh perilaku hidup bersih sehat” adalah Meningkatnya
jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya, serta
peningkatan dukungan manajemen upaya pelayanan kesehatan.
5.
Tujuan
strategis untuk mencapai misi: “ Memantapkan Sumber Daya dan Informasi
Kesehatan ” adalah sebagai berikut :
a.
Meningkatkan
Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Kesehatan dalam rangka meningkatkan
profesionalisme.
b.
Meningkatnya
pelaksanaan manajemen informasi dan pengembangan kesehatan.
c. Meningkatnya pengembangan sumber
daya pembiayaan dan jaminan kesehatan.
Sasaran
Dan Indikator Kinerja Sasaran
Sasaran
merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai secara nyata
dalam jangka waktu tahunan. Sasaran merupakan bagian internal dalam proses
perencanaan strategis Dinas Kesehatan. Sasaran harus bersifat spesifik, dapat
dinilai, diukur, menantang namun dapat dicapai, orientasi pada hasil dan dapat
dicapai dalam periode tertentu. Sasaran Dinas Kesehatan selama 5 (lima) tahun
periode 2008 – 2013 juga disertai dengan indikator kinerja sasaran. Indikator
kinerja sasaran merupakan ukuran keberhasilan dari suatu sasaran strategis
organisasi yang bersifat kuantitatif atau kualitatif dan dijadikan
patokan/tolok ukur dalam menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan
pemerintahan dalam mencapai visi dan misi organisasi. Berdasarkan pengertian
tersebut maka Dinas Kesehatan menetapkan sasaran sebagai berikut :
1.
Tujuan Pertama:
“Terciptanya
pegawai yang profesional guna memberikan pelayanan prima kepada masyarakat ”,
dengan sasaran :
1.
Meningkatkan pegawai yang profesional yang didukung oleh rencana kerja,
penganggaran, sarana dan prasarana yang efektif dan efisien serta memadai,
dengan indikator kinerja sasaran diantaranya:
-
Prosentase
pejabat struktural yang telah mengikuti diklatpim.
-
Prosentase
pejabat struktural yang telah memenuhi syarat kompetensi jabatan.
-
Prosentase
pegawai fungsional yang telah mengikuti diklat teknis fungsional sesuai dengan
jenjangnya.
-
Tingkat
ketepatan penempatan pegawai sesuai dengan keahliannya/ pendidikannya.
-
Indeks
kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi ketatausahaan.
-
Indeks
kepuasan pegawai terhadap penerapan disiplin.
-
Indeks
kepuasan pegawai terhadap penerapan sanksi pelanggaran disiplin pegawai.
-
Indeks
kepuasan pegawai terhadap tingkat kesejahteraan (ekonomi) dikaitkan dengan
kebutuhan minimal di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat.
-
Indeks
kepuasan pegawai terhadap penghargaan dan prestasi kerja.
-
Prosentase
kegiatan yang telah menyampaikan laporan hasil akhir kegiatan.
-
Prosentase
hasil pencapaian pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan rencana.
-
Prosentase
tertatanya administrasi kepegawaian, dengan rincian indikator sebagai berikut :
Ø Penyelesaian proses kenaikan
pangkat
Ø Penyelesaian
proses gaji berkala
Ø Penyelesaian
proses Cuti PNS
Ø Penyelesaian
proses usul pensiun PNS
Ø Penyelesaian
proses usul penghargaan satya lencana
a. Dokter PTT
b. Dokter Gigi PTT
c. Bidan PTT
Ø Penyelesaian proses selesai masa
bakti tenaga kesehatan PTT :
a. Dokter
PTT
b. Dokter
Gigi PTT
Ø Penilaian
tenaga puskesmas teladan
Ø Fasilitasi
pelatihan peningkatan keterampilan & kemampuan PNS
Ø Analisis
jabatan
-
Berfungsinya sarana dan prasarana gedung.
-
Tingkat pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana gedung.
-
Berfungsinya sarana dan prasarana mobilitas.
-
Tingkat pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana mobilitas.
-
Berfungsinya sarana dan prasarana alat kantor dan rumah tangga.
-
Tingkat pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana alat kantor dan
rumah tangga.
2.
Meningkatkan ketertiban pelayanan perijinan
di bidang Kesehatan sesuai dengan ketentuan, dengan indikator kinerja sasaran
diantaranya:
- Tingkat kesesuaian waktu
pelayanan perijinan dengan ketentuan
-
Kontribusi PAD dari pelayanan perizinan terhadap PAD Provinsi Kalimantan Barat.
2.
Tujuan Kedua :
“Tercapainya
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang sehat dan bermututu”,
dengan sasaran :
3.
Meningkatkan Kualitas Kesehatan Lingkungan, dengan indikator kinerja sasaran
diantaranya:
-
Keluarga
yang menggunakan air bersih memenuhi syarat kesehatan diperkotaan dan pedesaan.
-
Keluarga
menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan.
-
Sarana
air bersih memenuhi syarat kesehatan.
-
TTU
yang memenuhi syarat kesehatan
-
Rumah
makan/restoran yang memenuhi Laik Hygiene Sanitasi
-
Institusi
Yang Sehat
-
Dokumen
AMDAL yang memenuhi kriteria kajian kesehatan masyarakat
-
Tenaga
sanitasi yang pernah mengikuti diklat di bidang kesling
-
Dinkes
Kab/kota yang memiliki simkesling
-
Informasi
kesling yang tersedia
4.
Menurunnya angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan
penyakit tidak menular, dengan indikator kinerja sasaran diantaranya:
-
Persentase
darah donor di skrining terhadap HIV/AIDS dan Sifilis
-
Jumlah
klien yang mendapatkan testing HIV lengkap
-
Terbentuknya
klinik VCT baru
-
Jumlah
orang yang mendapatkan ARV
-
Jumlah
Orang dengan profilaksis dan pengobatan ODHA sesuai standar
-
Infeksi
menular seksual (IMS) yang ditemukan dan diobati sesuai standar
-
Menurunkan
transmisi penularan HIV/AIDS di kelompok resiko tinggi
-
Cakupan
UCI desa/kelurahan
-
Cakupan
imunisasi Anak sekolah (BIAS)
-
Cakupan
imunisasi BCG
-
Cakupan
imunisasi DPT/HB1
-
Cakupan
imunisasi polio 4
-
Cakupan
imunisasi campak
-
AFP
rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
-
Jumlah
Kab/kota yang melakukan SKD KLB
-
Persentase
desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
-
Persentase
calon jamaah haji mendapatkan pemeriksaan kesehatan
-
Persentase
Kab/kota melaksanakan SKD KLB pada kondisi matra
-
Persentase
Kab/kota melaksanakan pengendalian faktor resiko Penyakit Tidak Menular (PTM)
-
Angka
Kesakitan DBD (IR)
-
Angka
kematian akibat DBD, dengan rincian indikator :
Ø
Angka
Bebas Jentik (ABJ)
Ø
Penderita
DBD yang ditemukan & di obati sesuai standar
Ø Prosentase Desa/Kel yang
melaksanakan PJB (Pemantauan Jentik Berkala)
-
Penderita
DSS (Dengue Shock Syndrom) yang ditemukan di RS Pusk
-
Angka
kesakitan malaria (positif) per 1.000 penduduk
-
Angka
kematian malaria
-
Penderita
malaria yang ditemukan dan diobati sesuai standart
-
Persentase
penemuan penderita baru malaria klinis
-
Persentase
malaria klinis yang dilakukan pemeriksaan lab
-
API
(Annual Parasite Incident)
-
Penemuan
TB baru BTA (+)
-
Angka
kesembuhan TB baru BTA (+)
-
Angka
kematian akibat TB paru
-
Cakupan
pengobatan massal Filariasis
-
Jumlah
kasus klinis filariasis yang ditangani
-
Prevalensi
kusta per 10.000 penduduk
-
Angka
kesembuhan kusta (RFT rate)
-
Cakupan
penemuan penderita kusta baru
-
Jumlah
Kab/Kota yang melaksanakan kewaspadaan Pandemi Influenza
-
Prevalensi
ibu hamil yang positif malaria
-
Prevalensi
ibu hamil yang positif TB
-
Cakupan
penemuan dan tata laksana penderita Pneumonia balita
-
Prosentase
penemuan dan pengobatan pneumonia balita sesuai standart
-
Prosentase
penemuan kasus diare pada balita dan ditangani sesuai standart
-
Angka
kematian diare saat KLB
-
Prosentase
diare yang diberi oralit
-
Prosentase
penemuan kasus diare di sarkes dan kader
-
Prevalensi
kecacingan pada anak SD
-
Prevalensi
kasus kusta pada anak <15 tahun
3.
Tujuan
Ketiga :
“Meningkatnya
pelayanan kesehatan khusus yang bermutu”, dengan sasaran :
5.
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khusus dengan dukungan/peran serta
masyarakat dan stakeholder terkait, dengan indikator kinerja sasaran diantaranya:
-
Rasio
cabut dan tambal gigi pada sarana pelayanan kesehatan
-
Pemeriksaan
gigi dan mulut pada anak sekolah dasar
-
Pelayanan
gangguan jiwa disarana pelayanan kesehatan umum
-
Tempat
kerja formal menerapkan kesehatan kerja
-
Puskesmas
melaksanakan upaya kesehatan kerja
-
Puskesmas
melaksanakan upaya kesehatan indera
-
Pelayanan
darah yang memenuhi standar transfusi darah
-
Akreditasi
Laboratorium Klinik
-
Akreditasi
Laboratorium Kesehatan dan Laboratorium swasta
-
Pelayanan
Spesialistik penyakit paru
-
Puskesmas
yang melaksanakan program kesehatan olahraga masyarakat
-
Terbentuknya
balai kesehatan kerja dan olah raga masyarakat
6.
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rujukan yang efektif dan efisien, dengan indikator kinerja
sasaran diantaranya:
-
Tingkat
pemanfaatan RS :
Ø
BOR
Ø
LOS
Ø
TOI
Ø BTO
-
Net
Death Rate
-
Persentase
rujukan ke rumah sakit regionalnya
-
Persentase
rumah sakit yang telah terakreditasi
4.
Tujuan Keempat :
“Meningkatnya
penanggulangan bencana bidang kesehatan”, dengan sasaran :
7.
Meningkatnya penanggulangan bencana bidang kesehatan yang tepat dan cepat, dengan indikator kinerja
sasaran diantaranya:
-
Sarana
kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat sesuai standar
-
Dinkes
Kab/Kota yang melakukan kegiatan pra bencana
5.
Tujuan Kelima :
“Meningkatnya
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang bermutu“, dengan sasaran :
8.
Meningkatkan mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, dengan indikator kinerja
sasaran diantaranya :
-
Persentase
pemilihan ISO
-
Persentase
Pemilihan akreditasi
-
Persentase
Pemilihan terlaksananya kinerja pemerintah
-
Persentase
puskesmas kota yang melaksanakan program puskesmas perkotaan
-
Persentase
tenaga pelayanan kesehatan terlatih
-
Persentase
pada jangka menengah algoritma klinik
-
Persentase
pada jangka rendah perkesmas
-
Persentase
RS terakreditasi
-
Persentase
RS PONEK
-
Persentase
RS yang mempergunakan perizinan dan kesehatan RS
-
Persentase
RS yang mudah untuk pengkalibrasi alat-alat
6. Tujuan Keenam :
9.
Meningkatkan kualitas penanganan obat & perbekkes, alat kesehatan, obat
tradisional, pangan, kosmetik dan PKRT,
dengan indikator kinerja sasaran diantaranya :
-
Persentase
pengadaan obat esensial
-
Persentase
ketersediaan obat generik
-
Persentase
penulisan resep obat generik
-
Persentase
pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelayanan kefarmasian
-
Persentase
pembinaan pada sarana gudang/instalasi farmasi Kab/kota
-
Persentase
peredaran alkes & PKRT yang memenuhi syarat
-
Persentase
upaya penyuluhan P3 NAPZA oleh tenaga kesehatan
-
Cakupan
pemeriksaan sarana produksi & distribusi produk terapeutik (obat), obat
tradisional, alat kesehatan, PKRT kosmetik, pangan dll
-
Persentase
pembinaan sarana produksi & distribusi produk terapeutik (obat), obat
tradisional, alat kesehatan, PKRT kosmetik, pangan dll
-
Persentase
produksi & distribusi produk obat, obat tradisional, alat kesehatan, PKRT
kosmetik, pangan dll
-
Bimbingan
teknis terhadap sarana produksi Obat Asli Indonesia
7.
Tujuan
Ketujuh:
“Meningkatnya
jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya, serta
peningkatan dukungan manajemen upaya pelayanan kesehatan”, dengan
sasaran :
10.
Meningkatkan upaya kesehatan ibu dan kesehatan anak di tingkat propinsi dan
kabupaten,
dengan indikator kinerja sasaran diantaranya :
-
Cakupan
Kunjungan ibu hamil K4
-
Cakupan
komplikasi kebidanan yang ditangani
-
Cakupan
pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
-
Cakupan
pelayanan nifas
-
Cakupan
neonatus dengan kompilkasi yang ditangani
-
Cakupan
kunjungan bayi
-
Cakupan
pelayanan anak balita
-
Cakupan
penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
-
Cakupan
peserta aktif KB
-
Persentase
balita yang naik berat badannya (N/D)
-
Persentase
balita Bawah Garis Merah
-
Cakupan
balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun
-
Cakupan
ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
-
Cakupan
pemberian makanan pendamping ASI pada bayi gizi kurang dari keluarga miskin
-
Persentase
balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai dengan standar tata laksana gizi
buruk
-
Persentase
bayi yang mendapat ASI-Eksklusif
-
Persentase
desa dengan garam beryodium baik
-
Kecamatan
bebas rawan gizi
-
Balita
gizi buruk mendapat perawatan
11.
Menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan mengembangkan upaya
kesehatan bersumber masyarakat,
dengan indikator kinerja sasaran diantaranya :
-
Persentase
rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat
-
Persentase
posyandu Aktif
-
Desa
siaga aktif
-
Persentase
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
8.
Tujuan Kedelapan:
“Meningkatkan
Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Kesehatan dalam rangka meningkatkan
profesionalisme”, dengan sasaran :
12.
Meningkatkan jumlah dan jenis tenaga kesehatan, menyelenggarakan kegiatan
pelatihan seminar dan bentuk-bentuk kegiatan peningkatan keterampilan tenaga
kesehatan, memfasilitasi kegiatan organisasi profesi dalam rangka peningkatan
mutu pelayanan kesehatan masyarakat,
dengan indikator kinerja sasaran diantaranya :
-
Peningkatan
Jumlah dan Jenis Tenaga kesehatan, terselenggaranya kegiatan-kegiatan
Pelatihan, Seminar dan Kegiatan peningkatan keterampilan
13.
Meningkatkan Kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan pengelola, dengan indikator kinerja
sasaran diantaranya :
-
Meningkatkan
Kemampuan pengelolaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
-
Meningkatnya
persentase Puskesmas yang memiliki Tenaga dokter
-
Meningkatnya
persentase rumah sakit yang memiliki dokter spesialis
-
Meningkatnya
jumlah jenis dan kualitas sumber daya kesehatan, dengan rincian indiaktor
sasaran :
Ø Dr.
Spesialis
Ø Dr.
Umum
Ø Dr.
Gigi
Ø Perawat
Ø Bidan
Ø Apoteker
Ø Asisten
Apoteker
Ø Kes.
Mas
Ø Sanitarian
Ø Gizi
Ø Fisioterapi
Ø Analis
Lab
Ø Atem/rotgen
Ø Perawat
Anestesi
- Meningkatnya
pemerataan/distribusi tenaga kesehatan, dengan rincian indiaktor sasaran :
Ø Ratio
dokter per 100.000/pddk
Ø Ratio
dokter spesialis per 100.000/pddk
Ø Ratio
dokter gigi per 100.000/pddk
Ø Ratio perawat per 100.000/pddk
Ø Ratio
Bidan per 100.000/pddk
Ø Ratio
apoteker per 100.000/pddk
Ø Ratio
asisten apoteker per 100.000/pddk
Ø Ratio
kesehatan masyarakat per 100.000/pddk
Ø Ratio
tenaga sanitasi per 100.000/pddk
Ø Ratio
tenaga gizi per 100.000/pddk
Ø Ratio tenaga fisioterapi per
100.000/pddk
Ø Ratio
analis laboratorium per 100.000/pddk
Ø Ratio
aterm & rontgen per 100.000/pddk
Ø Ratio
perawat anestesi per 100.000/pddk
-
Meningkatnya
prosentase tenaga strategis pada Dacilgatas
9. Tujuan Kesembilan:
“Meningkatnya
pelaksanaan manajemen informasi dan pengembangan kesehatan”, dengan
sasaran :
14.
Meningkatkan pelaksanaan dan kesinambungan SIK, sehingga memperoleh data yang berkualitas, dengan indikator kinerja
sasaran diantaranya :
-
Tersusunnya
profil kesehatan yang berkualitas, akurat dan tepat waktu
-
Tersedianya
data yang berkualitas, akurat dan tepat waktu
-
Tersedianya
SDM yang memiliki kapasitas di Bidang IT (teknologi informasi)
-
Optimalisasi
pemanfaatan Sistem Informasi Kesehatan
15.
Meningkatkan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan, dengan indikator kinerja
sasaran diantaranya :
-
Tersedianya
SDM yang memiliki kapasitas untuk penelitian dan pengembangan kesehatan
-
Terlaksananya
pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan
-
Tersosialisasinya
dan termanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan kesehatan
10. Tujuan Kesepuluh : “ Meningkatnya pengembangan
sumber daya pembiayaan dan jaminan kesehatan ”, dengan sasaran :
16.
Meningkatkan pelaksanaan pengembangan sumber daya pembiayaan dan jaminan
kesehatan,
dengan indikator kinerja sasaran diantaranya :
-
Tersusunnya
dokumen PHA dan DHA agar dapat terlaksana penyusunan perencanaan dan
penganggaran berbasis Health Account
-
Peningkatan
cakupan kepesertaan jaminan kesehatan prabayar
-
Tercakupnya
seluruh masyarakat miskin dalam jaminan kesehatan
Sumber :
Dinas Kesehatan Propinsi
Kalimantan Barat.; 2012, Profil Kesehatan Propinsi Kalimantan Barat Tahun 2011
(serial online), http://dinkes.kalbarprov.go.id/index.php/component/attachments/download/46 (12 Juli 2013)
nice article
ReplyDeletecara mengobati tumor payudara