Banyak
hal yang menyebabkan gangguan pertumbuhan tinggi badan anak-anak salah satunya
yaitu kretin endemik. Kretin endemik merupakan salah satu spektrum GAKI
(Gangguan Akibat Kekurangan Iodium ) yang terjadi pada fetus.
SURVEI EPIDEMIOLOGIK KRETIN ENDEMIK
Sudoyo, Aru W dkk (Editor). 2010. Ilmu Penyakit Dalam Ed III Jilid V. Jakarta : Interna Publishing
SURVEI EPIDEMIOLOGIK KRETIN ENDEMIK
Kretin
endemik merupakan akibat GAKI terparah pada manusia. Umumnya dianggap merupakan
dampak kekurangan unsur yodium selama kehidupan fetal sampai 3 tahun pertama kehidupan
bayi.
ETIOLOGI KRETIN ENDEMIK
Etiologinya
hingga kini belum diketahui dengan tepat. Umumnya disepakati bahwa pada tipe
nervosa penyebabnya ialah kekurangan hormon tiroid intrauterin sedangkan kasus
hipotiroidisme atau kretin miksedematosa seperti di Zaire, disebabkan
kekurangan hormon tiroid intrauterin ditambah kerusakan kelenjar tiroid karena
atrofi kelenjar tiroid karena bermacam-macam sebab (antara lain bahan
goitrogen, defisiensi zinc, efek defisiensi). Terjadinya gangguan kretin
endemik tergantung dari berat ringan defisiensi yodium in utero dan post
partum, kapan insult hipotiroidisme ini terjadi, pada waktu itu bagian saraf
mana yang sedang tumbuh, lama defisiensi dsb. Beberapa data perkembangan
intrauterin yang penting sehubungan dengan masalah tadi adalah : a) produksi T4
fetus baru mulai minggu 12-13 dan sebelumnya disuplai oleh ibu ; b)
perkembangan mielinisasi fetus mulai bulan 5, Cerebelum dan hipocampus bulan 8
dan diteruskan post partum, sedangkan pertumbuhan mata (mi 3-8), corpus callosum
(4-14), jalur subarachnoid (6-16), cochleal (9-14), cortex cerebri (10-44).
Dengan
demikian insult waktu intrauterin menyebabkan kretin neurologik dengan gambaran
gangguan pada SSP yang terganggu selama perioda intrauterin; insult gestasi
akhir yang diteruskan post partum menyebabkan kretin miksedematosa, sedangkan
tipe campuran (mixed type) terjadi karena insult intrauterin dan post partum.
Sumber
:
Sudoyo, Aru W dkk (Editor). 2010. Ilmu Penyakit Dalam Ed III Jilid V. Jakarta : Interna Publishing
No comments:
Post a Comment