Merupakan
serangan-serangan defisit neurologik yang mendadak dan singkat akibat iskemia
otak fokal yang cenderung membaik dengan kecepatan dan tingkat penyembuhan
bervariasi tetapi biasanya dalam 24 jam. Serangan-serangan menimbulkan beragam
gejala, tergantung pada lokasi jaringan otak yang terkena dan disebabkan oleh
gangguan vaskular yang sama dengan yang menyebabkan stroke.TIA merupakan hal
penting karena merupakan peringatan-peringatan dini akan kemungkinan infark
serebrum di masa mendatang.
TIA
memerlukan pemeriksaan medis dan neurologis yang lengkap sebab tindakan ini
dapat mencegah stroke, karena sering dijumpai penyebab-penyebab yang dapat
diobati, seperti fibrilasi atrium. Pemeriksaan klinis yang paling sederhana :
Hitung Darah Lengkap (HDL), panel metabolik dasar, faktor pembekuan,
elektrokardiogram (EKG) dan pemeriksaan Doppler karotis (non invasif).
Identifikasi
bagian otak yang terkena TIA tidak mudah dilakukan. Namun, timbulnya kebutaan
satu mata dengan atau tanpa kelemahan atau baal kontralateral selalu
mengisyaratkan sistem karotis, demikian juga afasia reseptif atau sensorik. Meredup
atau hilangnya penglihatan secara transien di satu mata (amaurosis fugaks)
disebabkan oleh terhentinya aliran darah melalui arteri oftalmika (yang
merupakan cabang dari arteria karotis interna) yang memperdarahi arteri-arteri
retina.
Stenosis
arteri yang disebabkan oleh plak arterosklerotik, mikroembolus dari plak
aterosklerotik, atau menurunnya arah jantung dapat menyebabkan kurang
adekuatnya perfusi ke otak sehingga timbul gejala-gejala tersebut. Tanda utama
keterlibatan sistem vertebrobasilar adalah kelemahan bilateral, gangguan
penglihatan, pusing bergoyang, sering jatuh mendadak, rasa baal, atau setiap
kombinasinya (misalnya, gangguan traktus sensorik atau motorik secara
bilaateral). Semakin sering frekuensi TIA, semakin besar probabilitas
terjadinya stroke.
Subclavia,
Steal Syndrome, suatu bentuk TIA adalah contoh klasik obstruksi di arteri
ekstrakranium yang mengganggu aliran darah melalui sistem arteria
vertebrobasilaris. Apabila a. Subklavia tersumbat dekat pangkalnya, aliran
darah ke a. Vertebralis dapat berbalik sehingga darah mengalir menjauhi
(“tercuri”) dari a. Basilaris dan sirkulus willisi untuk memperdarahi lengan
dengan mengorbankan sirkulasi otak. Tempat tersering obstruksi (biasanya
disebabkan aterosklerosis adalah di a. Subklavia sinistra, dekat pangkal a.
Vertebralis sinistra. Diagnosis dipastikan dengan angiografi dan penyakit ini
dapat diperbaiki secara bedah dengan endarterektomi/okulasi pintas.
Sumber :
Price, Sylvia A,2006, Patofisiologi Ed 6 Vol 2, Pendit, Brahm
U dkk (alih bahasa), Hartanto, Hguriawati dkk (Ed), EGC, Jakarta.
No comments:
Post a Comment