1/30/13

TIA (Transient Ischemik Attack)/ Serangan Iskemik Transien


Merupakan serangan-serangan defisit neurologik yang mendadak dan singkat akibat iskemia otak fokal yang cenderung membaik dengan kecepatan dan tingkat penyembuhan bervariasi tetapi biasanya dalam 24 jam. Serangan-serangan menimbulkan beragam gejala, tergantung pada lokasi jaringan otak yang terkena dan disebabkan oleh gangguan vaskular yang sama dengan yang menyebabkan stroke.TIA merupakan hal penting karena merupakan peringatan-peringatan dini akan kemungkinan infark serebrum di masa mendatang.

TIA memerlukan pemeriksaan medis dan neurologis yang lengkap sebab tindakan ini dapat mencegah stroke, karena sering dijumpai penyebab-penyebab yang dapat diobati, seperti fibrilasi atrium. Pemeriksaan klinis yang paling sederhana : Hitung Darah Lengkap (HDL), panel metabolik dasar, faktor pembekuan, elektrokardiogram (EKG) dan pemeriksaan Doppler karotis (non invasif).
Identifikasi bagian otak yang terkena TIA tidak mudah dilakukan. Namun, timbulnya kebutaan satu mata dengan atau tanpa kelemahan atau baal kontralateral selalu mengisyaratkan sistem karotis, demikian juga afasia reseptif atau sensorik. Meredup atau hilangnya penglihatan secara transien di satu mata (amaurosis fugaks) disebabkan oleh terhentinya aliran darah melalui arteri oftalmika (yang merupakan cabang dari arteria karotis interna) yang memperdarahi arteri-arteri retina.
Stenosis arteri yang disebabkan oleh plak arterosklerotik, mikroembolus dari plak aterosklerotik, atau menurunnya arah jantung dapat menyebabkan kurang adekuatnya perfusi ke otak sehingga timbul gejala-gejala tersebut. Tanda utama keterlibatan sistem vertebrobasilar adalah kelemahan bilateral, gangguan penglihatan, pusing bergoyang, sering jatuh mendadak, rasa baal, atau setiap kombinasinya (misalnya, gangguan traktus sensorik atau motorik secara bilaateral). Semakin sering frekuensi TIA, semakin besar probabilitas terjadinya stroke.
Subclavia, Steal Syndrome, suatu bentuk TIA adalah contoh klasik obstruksi di arteri ekstrakranium yang mengganggu aliran darah melalui sistem arteria vertebrobasilaris. Apabila a. Subklavia tersumbat dekat pangkalnya, aliran darah ke a. Vertebralis dapat berbalik sehingga darah mengalir menjauhi (“tercuri”) dari a. Basilaris dan sirkulus willisi untuk memperdarahi lengan dengan mengorbankan sirkulasi otak. Tempat tersering obstruksi (biasanya disebabkan aterosklerosis adalah di a. Subklavia sinistra, dekat pangkal a. Vertebralis sinistra. Diagnosis dipastikan dengan angiografi dan penyakit ini dapat diperbaiki secara bedah dengan endarterektomi/okulasi pintas.

Sumber :
Price, Sylvia A,2006, Patofisiologi Ed 6 Vol 2, Pendit, Brahm U dkk (alih bahasa), Hartanto, Hguriawati dkk (Ed), EGC, Jakarta.

No comments:

Post a Comment