1/30/13

Skizofrenia


Etiologi

1.      Model Diatesis-Stres
Menurut model diatesis stres terhadap integrasi faktor biologis, psikososial dan lingkungan, seseorang mungkin memiliki kerentanan spesifik (diatesis) yang, bila diaktifkan oleh pengaruh yang penuh tekanan, memungkinkan timbulnya gejala skizofrenia. Pada model diatesis stres yang paling umum, diatesis atau stres dapat berupa stres biologis, lingkungan atau keduanya.


2.      Neurobiologi
Kausa skizofrenia belum diketahui. Meski demikian dalam satu dekade belakangan, terdapat peningkatan jumlah penelitian yang mengindikasikan adanya peran patofisiologis area otak tertentu, termasuk sistem limbik, korteks frontal, serebelum dan ganglia basalis. Pnecitraan otak manusia hidup dan pemeriksaan neuropatologi jaringan otak postmortem menyatakan sistem limbik sebagai lokasi potensial proses patologi primer pada setidaknya beberapa, bahkan mungkin sebagian besar, pasien skizofrenik.

3.      Faktor genetik
Pada tahun 1930, studi klasik mengenai genetika skizofrenia menunjukkan bahwa seseorang memiliki kecenderungan menderita skizofrenia bila terdapat anggota keluarga yang mengidap ganngguan tersebut dan kecenderungan seseorang mengalami skizofrenia berkaitan dengan kedekatan hubungannya. Kembar monozigotik memiliki angka kejadian bersama yang paling tinggi.

4.      Faktor psikososial
Jika skizofrenia merupakan penyakit otak, maka penyakit ini mungkin sejalan dengan penyakit organ lain (contohnya, infark miokardium dan diabetes) yang perjalanan penyakitnya dipengaruhi stres psikososial. Klinisi sebaiknya mempertimbangkan faktor psikososial yang memengaruhi skizofrenia.

Sumber :
Sadock, Benjamin James dan Virginia Alcott Sadock, M.D, 2010, Kaplan dan Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis Ed. 2 , Profitasari; Tiara Mahatmi Nisa (alih bahasa), Muttaqin,Husni; Retna Neary Elseria Sihombing (ed), EGC, Jakarta.

No comments:

Post a Comment