3/1/13

Anatomi Mata


             1.    Kelopak Mata (Palpebra)



























Fungsinya untuk melindungi bola mata, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea. Kelopak mempunyai lapis kulit di bagian depan dan di bagian belakang ditutupi oleh selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal (Ilyas, 2006).
            Pada kelopak mata terdapat bagian-bagian (Ilyas, 2006) :
a.       Kelenjar : Kelenjar sebasea, kelenjar moll atau kelenjar keringat, kelenjar zeis pada pangkal rambut dan kelenjar meibom pada tarsus.
b.      Otot : M. Orbikularis okuli yang berjalan melingkar di dalam kelopak mata atas dan bawah, juga ada M. Levator palpebra terlihat sebagian sulkus (lipatan) palpebra. Otot ini dipersarafi oleh n. III yang berfungsi untuk mengangkat kelopak mata atau membuka mata
c.       Tarsus, terdiri atas jaringan ikat dengan kelenjar meibom 40 buah di kelopak atas dan 20 buah di kelopak bawah
d.      Pembuluh darah : kelopak mata diperdarahi oleh a. Palpebra
e.       Persarafan : kelopak atas dipersarafi oleh ramus frontal n. V sedangkan kelopak bawah oleh cabang ketiga n. V

2.  Sistem lakrimal
















             Terletak di daerah temporal bola mata. Adapun sistem lakrimalis terdiri atas dua bagian yaitu sistem produksi dan ekskresi. Sistem produksi terdiri dari glandula lakrimalis sedangkan sistem ekskresi terdiri atas pungtum lakrimalis kanalikuli lakrimalis, sakus lakrimalis, duktus lakrimalis sampai ke meatus inferior (Ilyas,2006).
          Perjalanan ekskresi kelenjar lakrimal dimulai dari pungtum lakrimalis lalu ke kanalikuli lakrimalis diteruskan ke sakus lakrimalis kemudian ke duktus nasolakrimal dan berakhir di meatus inferior (Ilyas, 2006).

3.      Konjungtiva


Merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan sel goblet. Konjungtiva terdiri dari beberapa bagian antra lain konjungtiva tarsal yang berfungsi untuk menutupi tarsus, konjungtiva bulbi untuk menutupi sklera dan konjungtiva fornises atau forniks yang merupakan tempat peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi (Ilyas, 2006).

4. Bola mata


















                     
Berbentuk bulat, panjangnya maksimal 24 mm. Lapisan bola mata terdiri dari sklera atau lapisan fibrosa yang merupakan bagian terluar yang berfungsi melindungi bola mata, lapisan kedua adalah jaringan uvea atau lapisan vaskular yang terdiri atas iris, badan siliar dan koroid. Disebut lapisan vaskular dikarenakan terdapat banyak pembuluh darah. Dan lapisan yang terakhir adalah retina atau lapisan nervosa (Ilyas, 2006).
Pada iris dan pupil terdapat 3 susunan otot untuk mengatur jumlah sinar masuk yaitu (Ilyas, 2006):
a.       Otot dilator, dipersarafi oleh parasimpatis
b.      Otot sfingter iris
c.       Otot siliar yang dipersarafi oleh parasimpatis
Badan siliar yang berada di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata (aquos humor) yang dikeluarkan melalui trabekulum. Retina terdiri atas 10 lapisan membran neurosensoris yang akan merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik dan diteruskan ke otak (Ilyas, 2006).
Kornea yang merupakan selaput bening mata, juga merupakan selaput mata yang tembus cahaya dan terdiri atas lapis (Ilyas, 2006):
a.       Epitel, yang memiliki tebal 50 µm
b.      Membran bowman, yang terletak di bawah membran basal epitel kornea
c.       Stroma, terdiri atas : lamel yaitu susunan kolagen yang sejajar satu dengan yang lainnya dan keratosit yang merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblas terletak di antara serat kolagen stroma.
d.      Membran descement, merupakan membran aseluler, bersifat sangat elastik dan berkembang terus seumur hidup, memiliki tebal 40 µm.
Uvea terdiri atas iris, badan siliar dan koroid. Perdarahan anterior diperdarahi oleh 2 buah arteri siliar posterior longus dan 7 buah arteri siliar anterior. Sedangkan perdarahan posterior oleh 15-20 buah arteri siliar posterior brevis yang menembus sklera (Ilyas, 2006).
Persarafan uvea terdiri atas (Ilyas, 2006):
1.      Saraf sensoris, yang berasal dari saraf nasosiliar yang mengandung serabut sensoris untuk kornea, iris dan badan siliar
2.      Saraf simpatis yang membuat pupil berdilatasi dan pembuluh darah uvea
3.      Akar saraf motor yang memberikan saraf parasimpatis untuk mengecilkan pupil

Selain itu bagian bola mata yang juga penting ialah pupil, sudut bilik mata depan, lensa mata, badan kaca dan retrina atau selaput jala.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Ilyas, Sidharta., 2006, Ilmu Penyakit Mata, Ed ke-3, Balai Penerbit FKUI : Jakarta.
2.      Putz, R dan R. Pabst., 2003, Sobotta Ed 21, EGC : Jakarta.





No comments:

Post a Comment