12/16/12

Tatalaksana Farmakologi Trikomoniasis, Kandidiasis, Hemofilus Vaginalis Vaginitis, (Vulvo)-Vaginitis-Atrofikans dan Vaginitis Emfisematosa


1.      Trikomoniasis
Terapi yang baik ialah dengan metronidazole, yang di pasaran antara lain terkenal dengan nama Flagyl. Metronidazol yang diberikan per os dapat diserap dengan baik dalam traktus digestivus dan mempunyai toksisitas rendah. Keluhan karena minum obat hanya terdapat dalam 10 % kasus, biasanya ringan dan terdiri atas mulut kering, anoreksia, nausea, rasa nyeri di daerah epigastrium, kadang-kadang sakit kepala dan vertigo.

            Pengobatan metronidazole per os ialah dalam dosis 500 mg setiap 12 jam selama 5 hari, jadi dosis total ialah 5 gram. Pengobatan per vaginam saja dapat mengurangi gejala-gejala, akan tetapi tidak menyembuhkan penyakit. Terapi hanya secara per vaginam dianjurkan pada kehamilan kurang dari 20 minggu, atau pada penderita yang peka terhadap metronidazole. Sebagai obat pervaginam dapat diberikan pula supositoria flagyl, supositoria atau krem AVC dan supositoria Tricofuron. Akhir-akhir ini selain pemberian metronidazole, dianjurkan pula tinidazole (Fasygin) dan ornidazole (Tiberal).

2.      Kandidiasis
            Obat yang memberikan hasil baik ialah Nystatin, suatu antibiotik dihasilkan oleh Streptomises noursei. Yang banyak dipakai ialh tablet vaginal Mycostatin dimasukkan dalam vagina 1 sampai 2 tablet sehari selama 14 hari. Untuk mencegah timbulnya residif tablet Mycostatin dapat diberikan per vaginam satu minggu sebelum haid selama beberapa bulan.
            Akhir-akhir ini banyak juga diberikan derivat dari imidazole sebagai salep untuk dimasukkan dalam vagina, dengan hasil baik. Begitu pula Econazole (Gyno-Pevaryl) dalam bentuk supositorium dianjurkan. Derivat-derivat lain adalah iniconazole,clotrinazole.

3.      Hemofilus vaginalis vaginitis
Terapi harus diberikan kepada suami-isteri, berupa ampisilin 2 gram sehari untuk 5 hari, atau jika peka terhadap penisilin dapat diberikan tetrasiklin. Di samping itu, kepada wanitanya dapat diberi Betadin vaginal douche.

4.      (Vulvo)-vaginitis-atrofikans
Terapi terdiri atas pemberian estrogen per os (Premarin 1,25 mg atau Oestrofeminal 1,25 mg) tiap malam dan pemberian dienestrol krem, premarin vaginal cream, atau 0,1 mg suposotorium dietil stilbestrol per vaginam untuk 30 malam. Dewasa ini dapat dianjurkan pemakaian Synapause tablet dan Synapause krim.


Penyakit ini jarang terdapat, dan pada umumnya dijumpai pada wanita hamil. Pada vaginitis ini ditemukan radang dengan gelembung-gelembung kecil berisi gas pada dinding vagina dan porsio uteri. Penyebab infeksi belum diketahui, dan pengobatannya simtomatis.

Sumber :
Wiknjosatro, Hanifa, Abdul Bari Saifuddin dan Trijatmo Rachimhadhi (Editor).2007. Ilmu Kandungan Ed 2. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 

No comments:

Post a Comment